tirto.id - Berapa kali Belanda juara EURO sepanjang masa? Apakah Oranje yang belakangan dijuluki Timnas Pusat oleh netizen Indonesia, pernah lolos final Piala Eropa?
Timnas Belanda tercatat 1 kali menjuarai ajang EURO. Hal itu terjadi pada edisi 1988, ketika turnamen berlangsung di Jerman. Prestasi Piala Eropa 1988 sekaligus menjadi satu-satunya kesempatan De Oranje menembus babak final. Kini kembali ke Jerman, mampukah Belanda meraih capaian serupa di EURO 2024?
Sampai saat ini Timnas Belanda tercatat sudah 10 kali tampil di putaran final EURO, terhitung sejak melakukan debut pada edisi 1976 sampai terakhir edisi 2020 (2021). Pada setiap edisi EURO, De Oranje kerap jadi salah satu tim yang diunggulkan.
Sepanjang gelaran Piala Eropa, Timnas Belanda sudah pernah 1 kali meraih gelar, serta 4 kali terhenti di semifinal. Sedangkan EURO 2024 kali ini menjadi semifinal ke-6 bagi Belanda, sekaligus membuka peluang untuk meraih trofi kali ke-2.
Berapa Kali Belanda Juara EURO & Apakah Pernah Lolos Final?
Tahun 1988 boleh dibilang jadi periode sempurna bagi Timnas Belanda. Periode tersebut adalah masa saat Timnas Belanda mendominasi sepak bola dunia. Selain jadi juara EURO, pada tahun tersebut Liga Champions juga disabet tim Eredivisie, PSV Eindhoven.
Kemudian 3 posisi teratas Ballon d’Or 1988 ditempati oleh trio AC Milan, yakni: Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard. Urutan posisi 1 sampai 3 adalah Basten, Gullit, dan Rijkaard.
Tiga sosok tersebut menjadi bintang utama bagi Timnas Belanda pada periode tersebut. Ketika EURO 1988, Van Basten dan Ruud Gullit sudah menjadi penggawa AC Milan. Sementara Frank Rijkaard bergabung dengan Il Diavolo Rosso selepas EURO 1988.
Dari 3 nama tersebut, van Basten boleh dibilang jadi sosok paling menonjol. Sebelum menyabet Ballon d’Or, van Basten juga meraih gelar top skor EURO 1988, dengan lesakan 5 gol.
Tidak saja unggul dari sisi kuantitas. Deretan gol yang dibukukan van Basten juga terbilang memorable. Salah satunya ketika ia mencetak gol voli di final EURO 1988 ke gawang Uni Soviet. Gol indah tersebut hingga kini dikenang sebagai salah satu aksi terbaik di pentas Piala Eropa.
Dalam laga final di Olympiastadion, Munchen, Timnas Belanda menang 2-0 atas Uni Soviet. Selain aksi Basten, tambahan 1 gol lain dilesakkan Gullit.
Timnas Belanda menutup kompetisi EURO 1988, dengan rekor 4 kali menang dan 1 kalah. Satu-satunya kekalahan Belanda ditelan dari tim runner-up, Uni Soviet, ketika kedua tim berjumpa di fase grup.
Sisanya, Timnas Belanda mengandaskan Inggris dan Irlandia. Lalu di semifinal, De Oranje membuat Jerman gagal meraih gelar di rumah mereka sendiri.
Kemenangan Belanda atas Jerman di semifinal terbilang krusial. Pasalnya De Oranje baru memastikan kemenangan saat van Basten mencetak gol pada 2 menit terakhir.
Selain Trio Milan, EURO 1988 juga terhitung sempurna bagi pemain Belanda lainnya. Termasuk pelatih Timnas Belanda saat ini, Ronald Koeman, yang masuk dalam skuad timnas juga klub PSV Eindhoven yang menjadi jawara Liga Champions.
Ronald Koeman dan EURO 2024
EURO 2024 seolah bakal jadi nostalgia bagi pelatih Timnas Belanda saat ini, Ronald Koeman. Terhitung 36 tahun lalu Koeman sukses mengantar Belanda menjadi juara Piala Eropa sebagai pemain, lalu kini ia punya kans besar membawa De Oranje meraih gelar sebagai pelatih.
Akan tetapi, ambisi Koeman untuk mengulang prestasi 1988 kini harus menghadapi hadangan Inggris di semifinal, pada Kamis (11/7/2024) dini hari. Di sisi lain, Timnas Inggris juga tengah haus akan gelar Piala Eropa perdana bagi mereka.
Bagi Belanda, Piala Eropa 2024 bisa dibilang sebagai momentum kebangkitan. Sebelum ini prestasi De Oranje sempat mandek. Semifinal EURO 2024 menjadi raihan terbaik Timnas Belanda, sejak terakhir terjadi di EURO 2004.
Puncak kemerosotan Timnas Belanda dimulai pada periode transisi generasi 2016-2018. Belanda yang kala itu sempat bergantung kepada sejumlah bintang Robin van Persie, Arjen Robben, hingga Wesley Sneijder, seolah sulit mencari pengganti.
Hasilnya, Belanda gagal melangkah ke putaran final Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2016. Kini setelah bintang baru bermunculan, seperti Virgil van Dijk hingga Cody Gakpo, performa Timnas Belanda mulai terdongkrak naik.
Di Piala Dunia 2022 lalu, Belanda sanggup menembus perempat final. Mereka hanya kalah adu penalti dari sang juara, Argentina. Pencapaian EURO 2024 juga menjadi salah satu puncak prestasi, selepas berakhirnya generasi Van Persie dan kawan-kawan.
Hasil manis EURO di Jerman agaknya bisa diciptakan Belanda kembali. Meski dianggap kehilangan sosok penyerang tajam, nyatanya Belanda memiliki Cody Gakpo sebagai pimpinan top skor dengan 3 gol. Peluang Gakpo untuk menyamai torehan van Basten relatif terbuka.
Di sisi lain, ada sejumlah pemain yang berpotensi merebut posisi Gakpo di puncak daftar top skor. Harry Kane dan Jude Bellingham (Inggris) mengejar dengan 2 gol. Lalu ada Dani Olmo dan Fabian Ruiz (Spanyol) yang juga mengoleksi 2 gol.
Awal kedatangan Portugis di Malaka
Pencarian rempah-rempah menjadi latar belakang kedatangan Portugis ke Malaka.
Pada masa imperialisme kuno, Portugis dan Spanyol menjadi dua kerajaan Katolik yang paling maju dalam kekuatan armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan.
Bangsa Portugis dan Spanyol pun menjadi pelopor penjelajahan samudera pada masa itu.
Hingga pada akhirnya, Raja Portugal mendengar laporan-laporan dari pedagang Asia tentang kekayaan rempah-rempah yang sangat besar di Malaka.
Raja Portugal kemudian mengutus Diogo Lopes de Sequeira berlayar ke Malaka dengan misi menjalin persahabatan dengan penguasa daerah itu.
Pada 1509, Portugis pun akhirnya menjadi bangsa Eropa pertama kali yang tiba di Indonesia, tepatnya di Malaka.
Kedatangan Portugis pun sempat disambut baik oleh penguasa Malaka, Sultan Mahmud Syah.
Namun, Sultan Mahmud kemudian memerangi Portugis setelah diyakinkan oleh komunitas pedagang Islam Interasional bahwa kedatangan bangsa Eropa itu merupakan ancaman bagi Malaka.
Mendapatkan perlawanan itu, Portugis kemudian justru bertekad menaklukkan Malaka demi memperkuat kedudukan dan menguasai rempah-rempah.
Afonso de Albuquerque kemudian memimpin pasukan Portugis yang diperkuat 1.200 orang dalam 17 atau 18 kapal untuk menyerang Malaka, Mereka mulai berlayar dari Portugis pada April 1511.
Pertempuran pun terjadi sepanjang Juli hingga Agustus 1511 hingga Portugis akhirnya menang.
Baca juga: Benarkah Relief Candi Penataran Bukti Penaklukan Bangsa Maya?
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Daftar Prestasi Timnas Belanda di Piala Eropa atau EURO
Berikut rekap lengkap Timnas Belanda dalam ajang Piala Eropa atau EURO:
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Bobo.id - Diikuti oleh klub-klub besar dunia, Liga Eropa 2022/2023 menjadi ramai diperbincangkan oleh para penggemar sepak bola.
Sejak dahulu, pertandingan sepak bola Eropa menarik minat banyak orang dari berbagai negara, baik dari Eropa sendiri, maupun di luar Eropa.
Namun, pernahkah teman-teman mengetahui, kira-kira kapan pertama kali pertandingan yang dikenal dengan nama Liga Eropa UEFA ini diselenggarakan, ya?
Yuk, kita cari tahu sejarah dan fakta-fakta menarik Liga Eropa UEFA dari penjelasan berikut ini!
Sejarah Liga Eropa UEFA
Sebelumnya, apakah teman-teman tahu apa kepanjangan dari UEFA? Kepanjangan UEFA yaitu Union of European Football Associations.
UEFA merupakan badan administratif dan pengatur sepak bola Eropa, yang menjadi salah satu dari enam konfederasi benua dari badan sepak bola dunia FIFA.
Sebagai informasi, FIFA (Fédération Internationale de Football Association) merupakan badan pengendali sepak bola internasional.
FIFA didirikan oleh Prancis, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, Swiss serta Swedia. Kejuaraan dunia sepak bola pertama kali diadakan di Uruguay, pada 1930.
Setelah FIFA resmi berdiri, induk organisasi sepak bola dunia itu memperkenalkan pesta olahraga sepak bola terbesar di dunia, yaitu Piala Dunia.
Hingga saat ini, FIFA memegang mandat sebagai badan penyelenggara permainan sepak bola secara global termasuk bertanggung jawab terhadap Piala Dunia.
Baca Juga: Profil Jesse Lingard, Pemain Sepak Bola Andalan Inggris di Piala Dunia
Jika Piala Dunia diikuti oleh hampir seluruh klub sepak bola dari negara-negara anggota FIFA, Liga Eropa hanya khusus untuk klub sepak bola Eropa, teman-teman.
Liga Eropa pertama kali diselenggarakan oleh UEFA sejak tahun 1971 untuk klub-klub sepak bola Eropa yang memenuhi kriteria keikutsertaan.
Tidak heran jika Liga Eropa begitu populer, sebab diketahui pertandingan ini merupakan kompetisi klub sepak bola paling bergengsi di Eropa setelah Liga Champion UEFA.
Sebelumnya, Liga Eropa dikenal dengan sebutan Piala UEFA. Namun, setelah 38 tahun kemudian, Piala EUFA berganti nama menjadi Liga Europa.
Piala UEFA didahului oleh Inter-Cities Fairs Cup, yang merupakan kompetisi sepak bola Eropa yang dimainkan antara tahun 1955 dan 1971.
Klub-klub yang berhasil menang dari pertandingan Liga Eropa dari waktu ke waktu, semakin banyak dikenal orang.
Itulah mengapa, kebanyakan klub besar dunia berasal dan berada di Eropa, teman-teman.
Jika sebuah klub berhasil memenangkan pertandingan final pada Liga Eropa EUFA ini, maka akan mendapatkan hadiah berupa trofi, dan uang.
Piala UEFA, juga dikenal sebagai Coupe UEFA, adalah piala yang diberikan setiap tahun oleh UEFA ke klub sepak bola yang memenangkan Liga Eropa UEFA.
Awalnya, pemenang Liga Eropa EUFA dapat membawa trofi asli selama setahun sebelum mengembalikannya ke UEFA.
Baca Juga: Fakta Menarik Kota Milan, Mulai dari Sepak Bola hingga Kota Mode Dunia
Namun, setelah dibuat peraturan yang baru, trofi asil tetap berada di UEFA setiap saat. Nah, trofi replika ukuran penuh yang diberikan kepada setiap pemenang kompetisi.
Selain trofi, klub yang menang tiga kali berturut-turut atau lima kali secara keseluruhan akan menerima lencana multi-pemenang.
Trofi asli Liga Eropa UEFA dirancang dan dibuat oleh Bertoni untuk Final Piala UEFA 1972. Ukurannya seberat 15 kg (33 pon) dan berwarna perak di atas alas marmer kuning.
Tidak hanya trofi atau lencana, pemenang Liga Eropa juga akan mendapatkan hadiah uang yang diterima oleh klub.
Uang tersebut dibagi menjadi pembayaran tetap berdasarkan partisipasi dan hasil, dan jumlah variabel yang bergantung pada nilai pasar TV mereka.
Pada Liga Eropa musim 2018–2019, juara mendapatkan uang sebesar €8.500.000.
Jika dikonversikan ke mata uang Rupiah, maka hadiahnya senilai Rp125.463.257.064 atau 125 miliar Rupiah.
Apa perbedaan Piala Dunia dan Liga Eropa?
Petunjuk: Cek halaman 2!
Tonton video ini, yuk!
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
KOMPAS.com - Portugis adalah bangsa Eropa yang kali pertama mendarat di Indonesia.
Bangsa Portugis diperkirakan tiba di Malaka pada 1509. Pada awal kedatangannya, Portugis hanya berniat untuk berdagang di Indonesia.
Kedatangan Portugis pun sempat disambut ramah oleh pribumi Nusantara.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Portugis berniat menguasai Indonesia dengan memonopoli rempah-rempah.
Baca juga: Tujuan Bangsa Portugis ke Indonesia